“ Hardcore “ mendengar kata - katanya sudah terdengar keren apalagi melihat orang yang menjalankannnya dalam hal ini kita membicarakan musik beserta segala macam
faktor pendukungnya, karena kalau kita mensearching kata ” Hardcore “ melalui mesin
pencari serba bisa menjawab bernama Google bisa - bisa yang berbau pornografy pun bisa
kita jumpai hahaha, dan disini kami juga gak bermaksud menjustifikasi siapapun hanya
sekedar mencoba sedikit melepaskan kemuakan ke beberapa orang yang dengan
kemapanannya merasa dirinya paling Hardcore di tambah dengan pengetahuannya yang
segudang ples pergaulannya yang luas tapi sayangnya gak di imbangi dengan sikap yang
baik.
memang gak terbantahkan kalau Hardcore mempunyai karakter tersendiri yang bisa kita aplikasikan ke kehidupan keseharian, dan satu sama lain jadi terlihat oke bila saling ber
iringan semisal ketika kamu suka Musik Hardcore disisi lain menyukai olahraga skateboard
tapi karena kata “ keren “ itu menjadikan individu yang satu dengan individu yang lain
nya kadang tejadi kesenjangan sosial, ya karena kan kalau mau keren butuh modal dan
modalnya pasti uang dong gak mungkin daun :D, dan seperti biasa hal yang berbau materi
apabila di miliki individu yang mempunyai watak Sombong, terlalu proud, riya, Gengsi kalau
belum pake stuff yang asli berhubung sanggup membeli, suka pamer kemudian di pertemu
kanlah individu tersebut dengan individu yang lain yang dari segi faktor financial kurang
mampu tapi sama - sama menyukai musik Hardcore walhasil terjadilah benturan yang
dinamakan kesenjangan sosial, padahalkan pada dasarnya yang sama - sama di sukai
adalah musiknya tapi kenapa malah harus mengurusi faktor pendukungnya, padahalkan gak
ada aturannya jika kamu mau jadi anak Hardcore ya lo mesti punya sepatu NewBalance,
vans, celana disckies, kaos - kaos Band luar jangan KW a k a bootleg padahal kalau me
ngadopsi kultur dari luarnya, Hardcore disana lebih ke menunjukkan Movementnya semisal
di luar ada Hardcore help Foundation dan Band Wolfdown yang true mensupport pergerakan
organisasi kemanusiaan,
di ambil dari Newsletter - ANCAMAN STANDAR #06 ( November - 2016 )
0 komentar